
Fakta Menarik Sejarah Petasan Lebaran dari Dulu Hingga Kini
Sejarah petasan lebaran ini mungkin masih banyak orang mengetahuinya. Hanya tahu bagaimana benda terbuat dari gulungan kertas ini meledak dan menimbulkan efek kesenangan bagi sebagian masyarakat menyaksikannya lingkungan permukiman
Namun, disisi lain sebagian masyarakat juga banyak merasa terganggu dengan kebisingannya. Meski demikian hingga kini masih banyak menjadi pilihan masyarakat khususnya anak-anak muda sebagai upaya kemeriahan di bulan Ramadhan.
Mencari tahu fakta menarik dibalik adanya petasan setiap momen lebaran di Indonesia. Menjadi hal menarik untuk dibahas.
Berikut Sejarah Petasan Lebaran Awal Mula Muncul
Diketahui petasan ini muncul mulai dari dinasti Han China pada 2500 SM. Pada awalnya terbuat dari batang bambu kemudian dilempari api hingga menimbulkan suara ledakan kecil atau pada masa itu disebut sebagai bao zhu.
Tidak seperti masa sekarang digunakan sebagai salah satu cara memeriahkan suasana saja. Melainkan pada waktu itu bao zhu ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengusir Nian yaitu makhluk gunung mencoba turun dan mengganggu perayaan tahun baru.
Sejarah petasan lebaran ini bisa dikatakan temuan secara tidak sengaja oleh seorang juru masak. Saat ingin membuat bahan bakar tungku menggunakan campuran batubara, sulfur, dan potasium nitrat pada sebuah bambu, justru menimbulkan ledakan.
Seiring berjalannya waktu dilanjutkan. Dinasti Sung menguasai dari 960 hingga 1279, menemukan bubuk mesiu Provinsi Hunan oleh Li Tian. Bubuk peledak ini terbuat dari campuran beberapa bahan kalium nitrat, belerang, serta arang.
Ini menjadi awal mula bagaimana sejarah petasan lebaran dapat ada Indonesia. Semenjak saat bubuk mesium ditemukan ini membuat China mulai memproduksi peledak ini beberapa daerah yang ada.
Sehingga sekitar Tahun 1292 Marcopolo mencoba membawanya dari China ini ke Italia untuk pertama kali. Digunakan sebagai salah satu cara perayaan Italia agar lebih meriah. Dari sensasi suara ledakan khas dan menggugah semangat memang cocok digunakan untuk perayaan.
Pada mulanya memang berkembang di Italia sebelum masuk dan menjadi tradisi hingga saat ini Indonesia. Yang tentunya masuk dibawanya pedagang dari luar.
Menjadi Pilihan Kerajaan Inggris Hingga Ke Indonesia
Setelah sejarah petasan lebaran awal mula ditemukan China lalu dikembangkan hanya didalam negara itu saja. Namun, semakin lama mulai menyebar dan dibawa oleh Marcopolo ke Italia akhirnya menyebarkan ke beberapa negara khususnya Eropa seperti Inggris.
Hingga tidak hanya sekedar pakai saja tetapi di Inggris ini juga digunakan untuk merayakan momen tertentu. Ternyata bisa menerima bahkan menjadi salah satu pilihan.
1. Petasan di Kerajaan Inggris
Pada masa itu mengabarkan Ratu Elizabeth I menyukai hiburan semacam ini bahkan hingga memanggil orang ahli dalam petasan dan kembang api atau sering disebut sebagai Fire Master memiliki pendamping Bernama Green Men.
Sejarah petasan lebaran ini terbukti ternyata tidak hanya ada populer Indonesia. Para bangsawan Inggris juga memiliki ketertarikan menikmati kemeriahan ditawarkan. Bahkan hingga mendatangkan ahli untuk bisa menangani serta memeriahkan acara.
2. Sejarah Petasan Datang ke Indonesia
Di samping para negara besar belahan dunia, Indonesia menjadi salah satu mendapatkan dampak dari adanya peledak kecil ini. Memiliki sejarah perkembangan dari awal mula masuk hingga sudah diketahui kini menjadi salah satu tradisi khususnya di pulau jawa.
Masuknya mulai dari asalnya yaitu China, dilakukan oleh para pedagang singgah. Pada daerah asalnya selain digunakan mengusir roh jahat juga untuk membantu saat ingin menyerang dengan menaruhnya di anak panah membantu saat berburu bahkan.
Sejarah petasan lebaran juga bentuknya pada awalnya tidak seperti terlihat sekarang berupa kumpulan kertas-kertas tetapi dulu berbentuk bambu yang didalamnya sudah memiliki zat peledak aman digunakan secara manual oleh masyarakat di berbagai belahan negara di dunia.
Saat dibawa masuk Indonesia sendiri pada awalnya tidak memiliki izin menyalakan karena VOC memiliki kekuasaan saat itu melarang penggunaan petasan apalagi saat musim kemarau. Karena dapat mengakibatkan kebakaran besar jika masih dinyalakan.
Semenjak saat itu gulungan kertas ini digunakan bukan hanya mengusir hal-hal negatif tetapi juga tidak disangka disukai oleh banyak orang. Walau hanya bisa menghasilkan suara ledakan namun, sejarah petasan lebaran sudah menjadi budaya.
Di mana setiap pada bulan Ramadhan para remaja akan mulai menyalakan gulungan kertas dengan sumbu sebagai upaya memeriahkan acara. Tepatnya pada Tahun 60-an popularitas semakin tinggi banyak peminat ingin menikmati.
Hingga ada momen tertentu utamanya saat Ramadhan dan lebaran banyak orang menyalakannya. Hingga kini sudah menjadi sebuah tradisi tidak bisa dilewatkan. Seiring berkembangnya zaman justru petasan kertas sering menjadi sumber keresahan warga.
Suaranya keras mengganggu ketenangan masyarakat ingin beristirahat. Hingga tradisi ini sering dinyalakan lingkungan rumah itu sendiri. Selain suara, serpihan kertas hasil ledakan juga mengganggu kebersihan itu merupakan sejarah petasan lebaran di Indonesia.